Saturday, March 10, 2007

Filosofi Dari Sang Sopir Angkot

Setelah perayaan ULTAH ISB -> 9 Maret 2005-2007 (2 tahun), saya dari kantor sekitar jam 8.xx, Saya kemudian mau pulang kerumah dengan nebeng teman sampai pada halte bus dan kemudian saya masih harus naik 1x angkot lagi,
pas waktu turun dari motor teman g,g jalan dikit kemudian ada angkot tujuan ke Binus (kontrakan di mana saya tinggal).

Angkot ini kemudian berjalan lar, nah tiba-tiba gerimis dan saya sendiri lagi mikir. ya parah, pasti hujan gede nih..tapi tidak apa-apa, bagi g so what gtu lo..kalau hujan gede ? hihihi

Nah.... hidup di Jakarta kalau belum pernah mengalami macet, itu baru aneh..hahahaha..karna Jakarta tidak akan pernah bebas dari macet, kecuali di hari-hari liburan besar seperti lebaran, hari pertama tahun baru, nah kita akan sangat senang karna lancar banget tu....

Lanjut.. setelah angkot itu jalan, saya mengalami kemacetan juga bersama angkot itu (tetapi kadang kala gara-gara angkot suka menunggu penumpang terlalu lama sehingga membuat kemacetan luar biasa juga) nah ketika itu gerimis di samping supir itu ada yang orang yang sedang jualan. Orang yang jualan itu kemudian di suruh sama supir untuk nutupi jendela belakang angkot tersebut (kan gerimis) , trus yang pertama jualan itu saya liat mukanya agak cemberut tetapi dia tetap juga bantuin untuk nutupi. nah akhirnya supir itu tahu diri dan beli rokok 2 batang ama yang jualan tersebut, kemudian tampang yang jualan itu senyum lo.... senyum senang karna ada yang beli.

Kemudian mulai lah percakapan saya dengan sang supir

Me : pak, senang ya tu orang waktu bapak beli rokoknya
Supir : iya dong, dia baru saja bantu saya tutupin jendela dan saya harus balas dengan membeli jualannya juga karna dia juga bekerja dahulu dengan bantu saya tutupin belakang jendela angkot nya. jadi saya juga harus membalas kebaikannya

(Saya mulai pikir)

Supir ini punya prinsip yang kuat, punya cara hidup yang bagus dan juga perjuangan di hidupnya, karna dia memiliki kesadaran terhadap diri dan juga orang lain (anda membantu saya, saya memberi anda imbalan itu adalah keadilan baginya)

(Diam dulu, mulai mencari topik untuk memancing sang supir menceritai pengalamannya dan bisa share pengalaman serta juga cara hidupnya)

Me : pak, sudah lama narik (istilah sosial bagi kaum supir) narik itu merupakan satu hal seperti menyebut kerjaan bagi para supir (menurut saya)
Supir : ooh..uda 'kelamaan' saya narik
Me : waduh..uda puluhan tahun dong...
Supir : (diam.... konsen liat orang-orang dan juga manggil orang supaya mau jadi penumpangnya) ... (ayo...bu, ayo..kebun jeruk..kebun jeruk..)

(Saya diam dulu karna tahu dia lagi konsen kerja(mengemudi dan mencari penumpang) dan kemudian setelah ga da penumpang dan lagi nunggu penumpang , saya mikir lagi ... trus mulai lagi mancing sehingga terjadi percakapan.. )

Me : pak uda punya berapa anak ..
Supir : oo...baru saja lulus.... (diam sesaat ..) baru saja kerja juga seminggu.
Me : oo..gtu toh....

(saya ga mau nanya lulus smu/kuliah, karna saya mikir kalau saya nanya dia smu/kuliah takut akan membuat hatinya terluka, karna bagi pikiran saya, seorang supir angkot bisa menyekolahkan anaknya sampai SMU itu saja sudah sangat mulia karna kerjaan yang berat kemungkinan beliau dari 0... dan kalau supir itu bisa menyekolahkan anaknya sampai tahap kuliah, nih supir sangat luar biasa sekali )

me : berapa anaknya pak ?
Supir : 1 saja....
me : cowok ya pak..
Supir : iya....tu baru lulus dan pas kerja satu minggu

(Diam lagi .... karna beliau lagi nunggu penumpang jg....trus ada penumpang yang masuk... 3 cowok dan 1 ibu-ibu)

Supir : saya suruh dia (maksudnya anaknya..) .. jangan berhasil karya dlu (dagang /bisnis gtu ) ...tetapi kerja dlu sama yang lain...
me : oh ya..ko gtu?
Supir : karna biar dia ngerasain kerja sama orang lain dlu dan cari pengalaman dlu...

(Mulai lah sang supir memberi saya nasihat hidup dan kasih saya masukkan saya yang cukup berharga bagi saya, dan juga itu harus terjadi percakapan yang cukup panjang dengan sang supir ..baik itu mengenai insinyur Soekarno sebagai insinyur pertama Indonesia yang bisa membawa Indonesia merdeka sampai pada masa dlu Jepang yang mereka mempunyai disiplin yang tinggi dan juga prinsip yang tegas serta kepandaian mereka sehingga ilmuwan jepang berhasil dan juga masalah kualitas barang dulu dengan barang sekarang, anak muda sekarang yang cara hidupnya egois dan juga kacau (boblok/goblok lar..hancur-hancuran..).. berbeda dengan dlunya..tentang filosofi,dan hal lainnya... ...)



Berikut ini rangkuman yang masih saya ingat :

  • Pengalaman Berbeda dengan Kelamaan !!! Ingat itu
  • Hidup harus punya prinsip, ideologi, dan juga tujuan hidup
  • Harus berjuang dan berusaha
  • Insinyur tulen adalah insinyur yang tidak punya level (Insinyur alami yang mempunyai Kharisma dalam menciptakan sesuatu dan buat sesuatu :) )
  • Betapa bahagia seseorang mendapat hasilnya dengan kerja keras dan bantu orang tanpa pamrih
  • Ada Filosofi baru ada sosiologi..
  • Kita memulai sesuatu semuanya adalah dari 0 kemudian lama-lama naik jadi 1 dan kemudian kembali lagi 1 itu menutupi 0 kita semuanya..0 ..... 1 ..... 10 ... 100.0000 .... 10.000.000 (artinya kita harus bekerja dari 0 baru kita bisa menikmati hasil kerja kita dan hari bertambah hari akan bertambah terus..)

Saya sangat senang, ketika berbaur dengan mereka yang biarpun kerjaanya bagi beberapa orang adalah sangat low profile dan malah ada orang menganggap pekerjaan mereka merupakan pekerjaan yang gmana gtu... tetapi bagi saya, saya sangat menghargai mereka karna mereka lah adalah orang-orang yang berjuang melawan susahnya hidup di Ibukota (termasuk saya sendiri), dan juga hidup keras untuk menghidupi keluarga mereka dengan secukupnya..

Ini Ku Persembahkan buat semua Sopir karna Jasa mereka .... terutama sopir angkot yang sudah memberikan saya gambaran hidup dan membuka wawasan saya, serta atas segala sesuatu yang dia perjuangkan dalam hidupnya


Edy Chandra

No comments:

Post a Comment