Thursday, May 10, 2007

Kerja Keras itu perlu, kalau mau berhasil tidak cukup hanya kerja keras

Kerja keras itu perlu ->

- seandainya kita kerja sama orang , kerja keras itu perlu
- seandainya berwirausaha , kerja keras itu perlu

tapi kalau mau berhasil, gak cukup ->

- seandainya mau berhasil , harus kerja keras dahulu kemudian harus lebih inovatif dan kreatif dan pinter serta harus pandai menjilat (orang tertentu saja biasanya suka menjilat bos biar cepat berhasil dan di promosikan , bagi gua harus pandai bergaul, pandai ngomong ataupun presentasi) di perusahaan dan harus bisa kerja sama orang lain.

- seandainya mau berhasil , kerja sendiri dan menggunakan ide dan inovasi serta kemampuan kita, dan ingat harus kerja keras.

Kalau ada salah mungkin ada yang bisa bantu koreksi ataupun bantu tambahin ? :)

Saya hari ini memikirkan peluang kalau saya keluar dari perusahaan sekarang , otomatis kerjaan hilang maka duit bulanan/gaji juga gak ada , boleh di katakan tiap bulan gak ada uang pasti masuk ke saku (gaji),cuman sepertinya saya pengen banget keluar dari perusahaan dan mencoba jalan entrepreneur :)

Dalam pikiran saya selalu berpikir , kalau saya Stagnant / tetap gitu-gitu aja di perusahaan sekarang kapan saya berhasil , kembali lagi lihat di postingan atas :) , selagi muda kalau gagal masih banyak yang nopang dan bantu, tapi kalau uda umur uda tua dan katakan 30an , apalagi kita uda punya kluarga , anak, istri bukan kah itu sangat susah juga ? waktu sudah sukses umur 50an sudah tua loh.

Jadi saya pengen mencoba bekerja sendiri dengan waktu yang bebas, serta bisa istirahat yang cukup (pengen tidur ya tidur sampai puas, pengen kerja ya bisa kerja sampai tidak tidur :P , mau kerja malam ya is ok, mau pagi tidur juga senang :) )

Apakah saya harus berani melangkah ? kemarin baru share cara jadi distributor dengan modal kecil ke Mr. X di perusahaan tertentu, katanya lagi mau usaha dengan XX JT. hmmm....itu modal kecil tapi kalau untuk saya , sepertinya sangat enak untuk menggunakannya :) , dia punya ide dengan xx jt untuk bikin restoran serba ceker (ceker ayam) , tapi saya share kalau dengan modal xx jt, kita bisa menggunakannya menjadi distributor kecil, kita distributor saja ke daerah2 dengan pasar yang kecil tetapi menyakinkan (target pasar dan segmentasi pasar yang jelas serta di topang oleh sales yang gencar didaerah).

xx jt saya bisa membeli barang-barang kecil yang lagi laku di daerah, dan saya putar duitnya tiap bulan dan dari pemikiran dia mengenai restoran ceker itu adalah cukup inovatif, tapi sayang menurut saya untuk rumah makan serba ceker investment cukup besar loh beli meja, kursi, sewa stand, sewa warung kecil dan lain-lain .. habis de duitnya total xx jt , kenapa xx jt itu tidak kita spend untuk hal-hal yang kecil ? dan di segmentasi xx jt menjadi x jt untuk setiap barang yang akan di distribusikan dengan barang-barang unik yang berbeda?

Hm saya berpikir kapan saya berani melangkah, kapan saya berani gagal ? kapan saya berani untuk sukses ? Apakah saya coba dan mencoba dari kegagalan saja, belajar dari gagal? zaman sekarang banyak orang yang lebih berpikir kerja pada perusahaan si A, si B tetapi kenapa mereka tidak berani melangkah ? padahal setiap orang punya inovatif dan juga kreatif yang berbeda, apakah emang jiwa orang berbeda, saya berjiwa entrepreneur dan kamu berjiwa employeer (di gaji), mungkin karna faktor seseorang untuk mencapai sukses memang berbeda. ketika orang mulai berani langkah tetapi sudah lambat, nah kapan di mulai kalau bukan sekarang ? masih pusing ... kapan beraninya :)

Saya kasih lihat gambar berikut ini , gambar ini saya dapatkan dari website Andrew Matthews secara tidak sengaja :)

"Kamu belajar sejarah dan matematika di sekolah...."

"Tetapi tidak ada orang yang mengajar kamu bagaimana mencapai tujuan."

"Tidak ada yang mengajar kamu bagaimana menggunakan pikiran kecil kamu untuk mempercepat sukses dalam hidupmu"

"Dan kamu tidak pernah belajar bersyukur"



"Kamu tahu hidupmu akan lebih baik."
"Kamu mencoba beberapa hal"


"Tetapi sampai sekarang, belum ada yang sama sekali 'berhasil kamu lakukan' "

"Di sinilah kita menjadi diam dan tidak bergerak"

"Setiap hari kita punya 50.000 pikiran dan juga imajinasi"

"Kita harus melakukan apa yang kita pikirkan, dan apa yang kita pikirkan akan menghasilkan"

"Di sinilah letak permasalahannya..."

"Ketika kamu mempunyai pikiran yang sama - kamu akan mendapatkan hasil yang sama"

"Kamu tetap terjebak dalam pikiran yang sama terus menerus seperti lingkaran setan yang tidak ada habisnya"



"Pikiran lama kamu sama seperti penghalang jalan"

"Jalan satu-satunya untuk mendapatkan kesuksesan dan kesenangan adalah pecahkan lingkaran setan itu"

"Tapi Bagaimana caranya?"

"Jawabannya adalah bagaimana cara kamu mengganti pikiran lama kamu itu"

source : www.successandhappines.net



Note : "cara berpikir tentang sukses itu selalu berbeda, dan jalan mencapai sukses juga, ada yang di kampung punya sawah beberapa hektar dia senang karna dia sukses (menurut pikiran dia tetapi pikiran orang lain beda lagi) , kalau bagi misalnya orang lain jadi Presiden baru di sebut sukses juga, dari semua diatas yang terpenting adalah seberapa ukuran sukses untuk kita bukan untuk orang lain, kalau kita menanggap apa yang kita lakukan sudah cukup maka otomatis kesuksesan itu sudah ada menurut kita, jadi sukses dalam pikiran orang lain selalu berbeda"